Widget HTML #1

Pengertian People Power

Pengertian People Power: Memahami Gerakan Rakyat dan Kekuasaan

Pengertian People Power. Akhir-akhir ini sering kita mendengar kata People Power.....yang biasa juga disebutkan, berarti suatu gerakan yang terdiri dari sekumpulan individu yang menggabungkan kekuatan demi mencapai tujuan bersama dalam upaya penegakan kebebasan dan keadilan. Apa Itu People Power....? berikut adalah penjelasan seputar pengertian People Power.

Definisi People Power

Konsep People Power memiliki arti yang lebih luas dalam perspektif psikologi-sosial daripada pandangan politik praktis. Meskipun istilah People Power mulai dikenal sejak gerakan masyarakat Filipina pada tahun 1986, akan tetapi People Power sesungguhnya telah ada jauh sebelum revolusi EDSA di Filipina terjadi. People Power dulunya dikenal dengan istilah dalam konsep “popular participation”, “empowerment of people” dan “community organizing and mobilization”.

People Power merupakan sebuah gerakan rakyat yang terdiri dari sekumpulan individu yang terorganisir, mengatasnamakan keadilan dan kesejahteraan masyarakat dengan basis kekuatan yang berasal dari mobilisasi massa (jumlah massa). Massa yang terdiri dari berbagai latar belakang dan ideologi yang berbeda bersatu demi tercapainya tujuan bersama.

People power dapat terjadi ketika masyarakat merasa faktor-faktor utama penyokong kehidupan yang seharusnya dipenuhi oleh negara, terabaikan begitu saja. Dan unsur utama itu adalah kesejahteraan dan keadilan. Hal ini diungkapkan oleh Eduardo T.Gonzales dalam tulisannya “People Power in the Philippines: Between Democratic Passions and the Rule of Law” yakni : If it is considered important for society, it should be seen as consistingof two distinct elements: ( 1) the value of freedom: that it is importantenough to be guaranteed for those who "matter" in a good society; and (2) the equality of freedom: that everyone matters, and thus freedom should be guaranteed, on a shared basis, for all.

People Power menurut Patricia Licuanan dalam bukunya “People Power: A Social Pshycological Analysis, in Understanding People Power” yang kemudian dikutip oleh Mani Thess Q. Penadalam makalahnya pada Philippine Law Journal yang berjudul “People Power in A Regime of Cosntitutionalism and The Rule of Law” yaitu: People power involves numbers. "Individuals band together and achievetheir strength in numbers and in groups rather than individual action." Thenecessity of numbers stems from the fact that initially, these individuals werepowerless, compared to a President or anyother government official with thebacking of the entire State machinery. What numbers are sufficient to stagepeople power is uncertain, though. "The numbers vary, but numbers are necessary for both objective strength and the subjective feeling of strength.

Definisi People Power di atas memberikan poin penting yang harus dipenuhi dalam sebuah gerakan revolusi berwujud People Power yaitu individu-individu yang ikut serta dalam gerakan ini harus terorganisir untuk sebuah tujuan umum, yang mana merupakan tujuan yang disepakati membawa kebaikan bagi masyarakat. Dengan kata lain, untuk melegitimasi People Power, harus diarahkan dalam sebagai upaya yang sesuai jalan keadilan dan demokrasi. Gerakan ini harus diatasnamakan “keadilan’ dan “kebebasan” dan harus bertujuan pada upaya menghilangkan eksploitasi, tirani, tekanan, dan segala bentuk kekerasan yang menghambat perkembangan masyarakat.

People Power merupakan gerakan politik, strategi, dan tentang perubahan sosial. Gerakan ini menempatkan masyarakat pada posisi melawan otoritas yang mengendalikan negara, yang notabene mengontrol pihak keamanan negara seperti polisi, tentara, birokrasi, dan bahkan media. Akan tetapi, disinilah adu strategi dimana dalam People Power,masyarakat membutuhkan strategi untuk menjadikan gerakan mereka betul-betul mampu membawa perubahan yang diinginkan.

Dr. Erlida Hensondalam survei empirisnya mengenai “The People Power-Phenomenon A Survey Of Participants Perceptions”, yang dikutip oleh Mani Thess Q. Penadalam makalahnya pada Philippine Law Journal yang berjudul “People Power in A Regime of Cosntitutionalism and The Rule of Law” yaitu:“true people power is one that is resorted to when there is a right, just and noble cause and when the general welfare of all sectors of society is at stake”. Pernyataan yang merupakan hasil dari penelitiannya tersebut, menunjukkan bahwa revolusi People Power terjadi ketika masyarakat merasa faktor-faktor utama penyokong kehidupannya yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara, terabaikan. Dan unsur utama yang harusnya didapatkan oleh masyarakat yaitu kesejahteraan, tidak terpenuhi dalam arti yang sewajarnya. Otoritas yang berkuasa, yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat, gagal memberikan kesejahteraan yang diinginkan oleh masyarakat.

Sejarah People Power di Indonesia

People Power di Indonesia merujuk pada sejarah gerakan rakyat yang melibatkan demonstrasi massal dan aksi sipil untuk menggulingkan rezim otoriter. Salah satu momen terpenting terjadi pada tahun 1998, ketika gerakan rakyat berhasil menggulingkan Presiden Soeharto, yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dekade. Gerakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang korup, otoriter, dan mengepung hak asasi manusia. People Power mewakili perubahan penting dalam sejarah politik Indonesia dan membuka jalan bagi reformasi demokratis yang lebih besar dalam negara ini.

Proses Terjadinya People Power

People Power adalah sebuah proses di mana rakyat secara masif dan damai mengambil peran aktif dalam menggulingkan pemerintahan yang dianggap korup atau tidak sah. Proses ini biasanya melibatkan demonstrasi besar-besaran, mogok kerja, dan unjuk rasa massal untuk menekan pemerintah agar mengundurkan diri. Terjadinya People Power bergantung pada partisipasi rakyat yang tinggi dan konsisten, serta dukungan dari berbagai elemen masyarakat seperti tokoh-tokoh politik, pemimpin agama, dan media. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai perubahan politik atau tuntutan reformasi secara damai tanpa menggunakan kekerasan fisik.

Dampak Positif dan Negatif People Power

Dampak positif People Power adalah dapat menjadi mekanisme demokratis yang memungkinkan partisipasi aktif warga dalam proses politik, memungkinkan tuntutan atas keadilan dan transparansi, serta bisa menghasilkan perubahan politik yang diinginkan oleh sebagian masyarakat. Namun, dampak negatifnya adalah bisa menimbulkan ketidakstabilan politik, konflik, dan potensi kekacauan jika tidak dijalankan dengan tertib dan sesuai aturan, serta dapat merongrong prinsip keabsahan hasil pemilihan demokratis yang telah ada.

Perbedaan Antara People Power dan Revolusi

People Power adalah suatu bentuk perlawanan massa yang melibatkan partisipasi rakyat dalam bentuk demonstrasi damai, mogok kerja, atau tindakan sipil lainnya untuk mencapai perubahan politik atau menggulingkan pemerintahan yang ada, tanpa melalui kekerasan fisik. Sementara itu, revolusi adalah sebuah perubahan politik atau sosial yang radikal dan mendalam, seringkali melibatkan kekerasan fisik, penggulingan pemerintahan yang ada, dan pembentukan rezim baru atau perubahan mendasar dalam struktur pemerintahan. Jadi, perbedaannya terletak pada metode yang digunakan (kekerasan vs. non-kekerasan) dan tingkat perubahan yang dicapai (perubahan mendalam vs. perubahan yang mungkin lebih terbatas) dalam upaya mengubah pemerintahan atau sistem politik.

Kesimpulan

Pengertian People Power adalah tentang bagaimana rakyat dapat mengubah arah politik suatu negara melalui partisipasi aktif dan tindakan kolektif. Gerakan ini telah memainkan peran penting dalam sejarah politik dunia, membawa perubahan signifikan dalam beberapa kasus. Namun, ia juga menghadapi tantangan dan kritik yang perlu dipertimbangkan. Terima Kasih sudah berkunjung ke Dunia Pengertian Semoga Bermanfaat

Pertanyaan Umum (FAQs)

1. Apa perbedaan antara People Power dan revolusi?

People Power adalah jenis gerakan yang melibatkan partisipasi besar-besaran rakyat dalam menentang pemerintahan yang dianggap tidak memadai, sementara revolusi seringkali melibatkan perubahan besar dalam sistem politik.

2. Bagaimana gerakan People Power memanfaatkan media sosial?

Gerakan People Power saat ini sering menggunakan media sosial untuk memobilisasi massa, menyebarkan pesan, dan mengorganisir demonstrasi.

3. Apakah gerakan People Power selalu berhasil?

Tidak selalu. Keberhasilan gerakan ini tergantung pada sejumlah faktor, termasuk tingkat dukungan rakyat, respon dari pemerintah, dan kondisi politik saat itu.

4. Apakah gerakan People Power selalu damai?

Tidak, tergantung pada situasi dan taktik yang digunakan. Beberapa gerakan People Power berlangsung secara damai, sementara yang lain bisa berakhir dengan kekerasan.

5. Apakah gerakan People Power hanya terjadi di negara-negara otoriter?

Tidak. Gerakan People Power dapat terjadi di negara-negara demokratis juga, tergantung pada isu-isu politik yang muncul.
.