Widget HTML #1

Pengertian Studi Dokumentasi : Kelebihan Dan Kekurangannya

DuniaPengertian.com - Apa yang dimaksud dengan studi dokumentasi? Serta Kelebihan Dan Kekurangannya. Studi dokumentasi atau yang biasa disebut dengan kajian dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian. Dalam studi dokumentasi, peneliti biasanya melakukan penelusuran data historis objek penelitian serta melihat sejauhmana proses yang berjalan telah terdokumentasikan dengan baik. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Studi Dokumentasi, Kekurangan dan kelebihannya.

Definisi Studi Dokumentasi

Pengertian Studi Dokumentasi Serta Kelebihan Dan Kekurangannya.

Studi dokumentasi adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, dan interpretasi berbagai dokumen atau bahan tertulis sebagai sumber data dalam penelitian atau studi tertentu. Para ahli memiliki berbagai pendapat mengenai pengertian studi dokumentasi, dan berikut adalah beberapa definisi studi dokumentasi menurut para ahli beserta sumbernya:

Menurut Robert Yin:

Robert Yin adalah seorang metodolog penelitian yang terkenal. Menurutnya, studi dokumentasi adalah "proses pengumpulan data yang melibatkan penggunaan berbagai dokumen tertulis, rekaman, atau materi lain yang relevan dalam rangka memahami dan menjelaskan peristiwa atau fenomena yang sedang diteliti."

Menurut Jean McNiff:

Jean McNiff, seorang ahli dalam bidang penelitian tindakan, menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah "pengumpulan, analisis, dan interpretasi bahan-bahan tertulis, seperti catatan, laporan, dokumen, atau transkrip, untuk memahami berbagai aspek dari praktik atau fenomena yang diteliti."

Menurut A. J. Veal:

A. J. Veal, seorang peneliti dalam bidang pariwisata, mendefinisikan studi dokumentasi sebagai "penelitian yang menggunakan berbagai sumber tertulis, seperti buku, artikel, arsip, dan dokumen lainnya, untuk menyusun informasi dan pemahaman tentang topik tertentu."

Menurut I. C. Jhingan:

I. C. Jhingan, seorang ahli ekonomi, menyebutkan bahwa studi dokumentasi adalah "proses pengumpulan, penilaian, dan analisis data yang terdiri dari dokumen-dokumen ekonomi dan keuangan, seperti laporan tahunan, anggaran, dan statistik, untuk tujuan penelitian ekonomi."

Menurut Moleong (2006):

Dalam bukunya yang berjudul "Metodologi Penelitian Kualitatif," Moleong menyebutkan bahwa studi dokumentasi adalah "proses pengumpulan data dengan cara mencari dan mengumpulkan bahan atau dokumen yang berisi informasi yang relevan dengan masalah penelitian."

Sumber-sumber ini memberikan beragam perspektif tentang studi dokumentasi, tetapi secara umum, studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang mengandalkan informasi dari berbagai dokumen atau sumber tertulis untuk keperluan penelitian atau analisis.

Kelebihan Studi dokumentasi

Studi dokumentasi memiliki beberapa kelebihan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian atau analisis. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari studi dokumentasi:

1. Sumber Data yang Terstruktur: Dokumen-dokumen yang digunakan dalam studi dokumentasi biasanya sudah tersedia dan terstruktur dengan baik. Ini membuat proses pengumpulan data lebih efisien karena peneliti tidak perlu mengumpulkan data primer secara langsung.

2. Data Historis: Studi dokumentasi memungkinkan akses ke data historis atau catatan lama, yang dapat membantu dalam menganalisis perubahan seiring waktu dan tren jangka panjang.

3. Efisiensi Biaya dan Waktu: Studi dokumentasi seringkali lebih ekonomis dan cepat dibandingkan dengan pengumpulan data primer, seperti survei atau wawancara. Ini karena peneliti tidak perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mengumpulkan data secara langsung dari responden.

4. Data yang Obyektif: Dokumen-dokumen yang digunakan dalam studi dokumentasi dapat memberikan data yang lebih obyektif daripada wawancara atau survei yang terkadang dipengaruhi oleh subjektivitas responden.

5. Data yang Tersimpan dengan Baik: Dokumen-dokumen seringkali tersimpan dengan baik dan terawat, sehingga dapat diandalkan sebagai sumber data yang berkualitas.

6. Data yang Luas dan Dalam: Dokumen-dokumen dapat mencakup berbagai aspek dan isu yang relevan dengan penelitian, sehingga memungkinkan analisis yang lebih komprehensif dan mendalam.

7. Studi Komparatif: Studi dokumentasi memungkinkan perbandingan data dari berbagai sumber, yang dapat membantu dalam mengidentifikasi perbedaan, kesamaan, atau pola-pola tertentu.

8. Data dari Sumber yang Berbeda: Dokumen-dokumen dapat berasal dari berbagai sumber, seperti arsip, buku, laporan pemerintah, artikel ilmiah, dan lainnya, sehingga memungkinkan penggalian data dari beragam perspektif.

9. Kemungkinan untuk Penelitian Jangka Panjang: Studi dokumentasi dapat digunakan untuk penelitian jangka panjang dan pemantauan berkelanjutan karena dokumen-dokumen seringkali tersedia dalam jangka waktu yang lama.

10. Etis dan Bebas Stres: Studi dokumentasi menghindari potensi tekanan atau stres yang dapat dialami oleh responden dalam metode pengumpulan data lainnya.

Kekurangan Studi dokumentasi

Studi dokumentasi, seperti metode penelitian lainnya, juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh para peneliti. Berikut adalah beberapa kekurangan studi dokumentasi:

1. Ketidakberagaman Sumber Data: Keterbatasan dalam berbagai sumber data yang tersedia dapat membatasi sudut pandang penelitian. Sumber data tertentu mungkin lebih dominan daripada yang lain, sehingga menyebabkan bias dalam analisis.

2. Subjektivitas dalam Pembuatan Dokumen: Pembuat dokumen atau penulisnya dapat memiliki sudut pandang atau kepentingan tertentu yang dapat tercermin dalam dokumen tersebut. Hal ini dapat memengaruhi objektivitas data.

3. Tidak Ada Kontrol Peneliti: Peneliti tidak memiliki kontrol langsung terhadap isi dokumen. Mereka tergantung pada ketersediaan dokumen yang relevan dan tidak dapat mengontrol proses pencatatan atau pembuatan dokumen tersebut.

4. Interpretasi yang Subjektif: Seperti dalam semua analisis data, interpretasi data dalam studi dokumentasi juga dapat bersifat subjektif. Peneliti harus berhati-hati dalam menginterpretasikan dokumen untuk menghindari bias interpretatif.

5. Kesulitan dalam Memperoleh Dokumen Langka: Dokumen yang langka atau tersembunyi mungkin sulit ditemukan, dan peneliti mungkin perlu menghabiskan waktu dan upaya ekstra untuk mengaksesnya.

6. Tidak Memungkinkan untuk Data Baru: Studi dokumentasi menggunakan data yang sudah ada, sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan data baru atau informasi yang terkait dengan peristiwa yang terjadi setelah dokumen dibuat.

7. Validitas dan Keandalan Data: Kualitas, validitas, dan keandalan dokumen yang digunakan dalam studi dokumentasi mungkin bervariasi. Beberapa dokumen mungkin kurang akurat atau dapat memuat kesalahan.

8. Penghapusan Data Sensitif: Dokumen tertentu mungkin telah mengalami penghapusan atau penyensoran data yang sensitif, sehingga tidak semua informasi dapat diakses.

9. Waktu dan Upaya yang Dibutuhkan: Studi dokumentasi mungkin memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi dokumen. Ini dapat menjadi tugas yang memakan waktu dan memerlukan upaya yang cukup besar.

10. Ketidaklengkapan Data: Dokumen yang digunakan dalam studi dokumentasi mungkin tidak selalu lengkap. Beberapa informasi mungkin hilang, tidak dicatat, atau dihapus dari dokumen, yang dapat memengaruhi keakuratan analisis.

FAQ

Q : Apa itu studi dokumentasi?

A : Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data dalam penelitian atau analisis yang melibatkan penggunaan berbagai dokumen tertulis, rekaman, atau materi lain yang relevan untuk memahami dan menjelaskan peristiwa atau fenomena tertentu.

Q : Apa kelebihan utama dari studi dokumentasi?

A : Kelebihan studi dokumentasi meliputi akses ke sumber data terstruktur, data historis, efisiensi biaya dan waktu, data yang objektif, data yang tersimpan dengan baik, analisis komprehensif, dan kemungkinan penelitian jangka panjang.

Q : Apakah studi dokumentasi selalu memberikan data yang akurat?

A : Tidak selalu. Studi dokumentasi dapat menghadapi ketidaklengkapan data, ketidakberagaman sumber data, subjektivitas dalam pembuatan dokumen, dan interpretasi yang subjektif.

Q : Bagaimana peneliti mengatasi ketidaklengkapan data dalam studi dokumentasi?

A : Peneliti dapat mencoba mencari dokumen tambahan, memverifikasi keabsahan data, atau menggunakan teknik triangulasi data untuk meningkatkan validitas dan keandalan hasil penelitian.

Q : Apakah studi dokumentasi memungkinkan pengumpulan data baru?

A : Tidak, studi dokumentasi hanya menggunakan data yang sudah ada dalam dokumen yang telah dibuat sebelumnya.

Q : Bagaimana peneliti memastikan objektivitas dalam studi dokumentasi?

A : Objektivitas dapat ditingkatkan dengan melakukan analisis yang hati-hati, mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan mencari bukti yang mendukung temuan.

Q : Apakah studi dokumentasi cocok untuk semua jenis penelitian?

A : Tidak, cocok untuk penelitian yang membutuhkan akses ke data tertulis yang relevan. Namun, untuk penelitian yang memerlukan data primer atau eksperimen, metode lain mungkin lebih sesuai.

Q : Apakah studi dokumentasi bisa digunakan untuk penelitian jangka panjang?

A : Ya, studi dokumentasi dapat digunakan untuk penelitian jangka panjang karena dokumen-dokumen seringkali tersedia dalam jangka waktu yang lama.

Q : Apakah studi dokumentasi memerlukan keterampilan khusus?

A : Iya, peneliti perlu memiliki keterampilan dalam mengidentifikasi dokumen relevan, analisis kritis, dan kemampuan untuk menginterpretasi data dengan cermat.

Q : Apa contoh dokumen yang biasa digunakan dalam studi dokumentasi?

A : Contoh dokumen meliputi buku, artikel, laporan, catatan sejarah, arsip, dokumen pemerintah, surat kabar, dan berbagai sumber tertulis lainnya yang relevan dengan penelitian.