Widget HTML #1

Pengertian Pengukuran Tidak Langsung : Keunggulan dan Contohnya

Apa itu pengukuran tidak langsung? Temukan jenis-jenisnya dan rahasia mengungkap keunggulan metode tersembunyi ini. Plus, contoh nyata yang akan menjelaskan semuanya!.

Pengertian Pengukuran Tidak Langsung

Pengertian Pengukuran Tidak Langsung

Pelajari lebih lanjut tentang definisi pengukuran tidak langsung. Pengukuran tidak langsung merujuk pada metode pengukuran yang melibatkan penentuan nilai suatu besaran atau parameter dengan cara tidak langsung, yaitu dengan mengukur besaran-besaran lain yang berkaitan dan kemudian menggunakan hubungan matematis atau model untuk mendapatkan nilai yang diinginkan. Metode ini sering digunakan ketika pengukuran langsung tidak memungkinkan atau sangat sulit dilakukan. 

Pengertian Pengukuran Tidak Langsung menurut para ahli

Berikut adalah definisi pengukuran tidak langsung menurut beberapa sumber dan ahli terkemuka:

  1. Menurut JCGM 200:2012 (The International Vocabulary of Metrology - VIM): JCGM (Joint Committee for Guides in Metrology) adalah sebuah organisasi yang mengembangkan standar internasional dalam metrologi. Dalam VIM-nya, mereka mendefinisikan pengukuran tidak langsung sebagai berikut: "Pengukuran tak langsung adalah pengukuran yang memerlukan satu atau lebih tahap tambahan untuk memperoleh hasil pengukuran dalam satuan ukuran yang relevan dengan definisi yang diberikan untuk besaran yang diukur."
  2. Menurut Suharsimi Arikunto dalam "Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan" (2006): Suharsimi Arikunto adalah seorang pakar dalam bidang pendidikan. Dalam bukunya, ia memberikan definisi pengukuran tidak langsung sebagai berikut: "Pengukuran tak langsung adalah pengukuran yang melibatkan prosedur tertentu agar dapat mengukur kriteria, variabel, atau objek yang sedang diamati atau diukur."

Sumber resmi seperti standar internasional dan buku teks tentang pengukuran dan metrologi adalah sumber yang baik untuk mendapatkan definisi yang lebih mendalam dan ilmiah tentang pengukuran tidak langsung.

Kelebihan Pengukuran Tidak Langsung 

Temukan manfaat dan keunggulan dari pengukuran tidak langsung dalam berbagai konteks. Pengukuran tidak langsung memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang tepat dalam berbagai situasi. Berikut adalah beberapa kelebihan pengukuran tidak langsung:

  1. Kemampuan untuk Mengukur Hal yang Sulit Diakses atau Berbahaya: Dalam banyak kasus, pengukuran langsung mungkin tidak memungkinkan atau berbahaya untuk dilakukan. Dalam hal ini, pengukuran tidak langsung memungkinkan untuk memperoleh data tanpa harus berinteraksi langsung dengan objek yang diukur, sehingga dapat mengurangi risiko.
  2. Presisi dan Akurasi: Dalam beberapa situasi, pengukuran tidak langsung dapat memberikan hasil yang lebih presisi dan akurat daripada pengukuran langsung. Ini terutama terjadi ketika metode pengukuran langsung memerlukan alat yang kurang presisi atau memiliki ketidakpastian yang tinggi.
  3. Ekonomis dan Efisien: Pengukuran tidak langsung sering kali lebih ekonomis dan efisien daripada pengukuran langsung. Ini karena tidak perlu sumber daya dan waktu yang signifikan untuk melakukan pengukuran langsung.
  4. Fleksibilitas dalam Mengukur Berbagai Besaran: Metode pengukuran tidak langsung dapat digunakan untuk mengukur berbagai besaran, terutama jika hubungan matematis yang merinci kaitan antara besaran yang diukur dan yang diinginkan telah diketahui.
  5. Kemampuan untuk Memahami Fenomena yang Kompleks: Dalam ilmu pengetahuan seperti fisika, kimia, dan ilmu alam lainnya, pengukuran tidak langsung dapat membantu dalam pemahaman fenomena yang kompleks. Ini memungkinkan ilmuwan untuk mengembangkan model matematis yang menjelaskan hubungan antar besaran.
  6. Pengukuran Jarak Jauh: Dalam bidang astronomi dan geografi, pengukuran tidak langsung memungkinkan kita untuk mengukur jarak dan properti benda-benda yang sangat jauh, yang tidak mungkin diukur secara langsung.
  7. Mengurangi Gangguan pada Objek yang Diukur: Dalam beberapa situasi, pengukuran langsung dapat mengganggu objek yang diukur, sedangkan pengukuran tidak langsung dapat menghindari gangguan tersebut.

Penting untuk diingat bahwa pemilihan antara pengukuran langsung dan tidak langsung harus didasarkan pada konteks dan tujuan pengukuran. Kedua jenis pengukuran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan tergantung pada kebutuhan spesifik dan batasan yang ada dalam situasi tertentu.

Prinsip Pengukuran Tidak Langsung

Pelajari prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam pengukuran tidak langsung.Prinsip pengukuran tidak langsung melibatkan penggunaan hubungan matematis atau model untuk mendapatkan nilai suatu besaran atau parameter dengan mengukur besaran-besaran lain yang berkaitan. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang terkait dengan pengukuran tidak langsung:

  1. Pemahaman Hubungan: Prinsip utama pengukuran tidak langsung adalah pemahaman yang kuat terhadap hubungan matematis antara besaran yang diukur secara tidak langsung dengan besaran yang ingin diukur. Ini melibatkan penentuan hubungan fungsional yang benar antara besaran-besaran tersebut.
  2. Akurasi dan Presisi: Untuk memastikan keakuratan dan presisi pengukuran tidak langsung, penting untuk mengukur besaran-besaran yang digunakan dalam perhitungan dengan tingkat akurasi yang sesuai. Kesalahan dalam pengukuran awal dapat mengakibatkan kesalahan yang diperbesar dalam pengukuran akhir.
  3. Validitas Hubungan: Hubungan matematis atau model yang digunakan harus valid, artinya model tersebut harus sesuai dengan fenomena yang diamati. Validitas model ini harus diperiksa dan dikonfirmasi dengan data eksperimen atau pengukuran yang independen.
  4. Pengurangan Ketidakpastian: Sebagai bagian dari proses pengukuran tidak langsung, perlu dilakukan analisis ketidakpastian. Hal ini penting untuk memahami sejauh mana ketidakpastian dalam pengukuran awal memengaruhi ketidakpastian dalam pengukuran akhir.
  5. Perawatan Data: Data yang digunakan dalam pengukuran tidak langsung harus dirawat dengan hati-hati. Ini melibatkan pelacakan dan pengelolaan data pengukuran awal serta pemrosesan data yang cermat untuk menghasilkan hasil akhir yang dapat diandalkan.
  6. Pembaruan Model: Jika terdapat perubahan dalam situasi atau kondisi yang memengaruhi hubungan antara besaran yang diukur, model atau hubungan matematis yang digunakan dalam pengukuran tidak langsung mungkin perlu diperbarui atau disesuaikan.
  7. Validasi dan Verifikasi: Pengukuran tidak langsung dan model yang digunakan harus divalidasi dan diverifikasi melalui pengujian dan pembandingan dengan pengukuran langsung atau metode lain yang dianggap andal.
  8. Ketelitian dalam Pelaporan: Hasil pengukuran tidak langsung harus dilaporkan dengan ketelitian yang sesuai, termasuk ketidakpastian pengukuran, agar pengguna data dapat memahami sejauh mana hasilnya dapat diandalkan.

Prinsip-prinsip ini adalah panduan umum dalam melakukan pengukuran tidak langsung. Memahami prinsip-prinsip ini adalah penting untuk memastikan bahwa pengukuran tidak langsung memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan dalam berbagai disiplin ilmu dan aplikasi.

Teknik Pengukuran Tidak Langsung

Temukan teknik-teknik terbaik untuk melakukan pengukuran tidak langsung dengan efektif. Terdapat berbagai teknik pengukuran tidak langsung yang digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan aplikasi. Teknik-teknik ini memungkinkan pengukuran besaran atau parameter tertentu dengan cara mengukur besaran-besaran lain yang berkaitan, dan kemudian menggunakan hubungan matematis atau model untuk mendapatkan nilai yang diinginkan. Berikut adalah beberapa contoh teknik pengukuran tidak langsung:

  1. Paralaks: Dalam astronomi, pengukuran jarak bintang dan objek luar angkasa sering kali melibatkan penggunaan paralaks. Ini adalah perubahan posisi yang terlihat ketika kita mengamati objek dari dua titik pandang yang berbeda, seperti posisi Bumi pada saat bergerak mengelilingi matahari. Dengan mengukur pergeseran sudut (paralaks), kita dapat menghitung jarak ke bintang atau objek tersebut.
  2. Pengukuran Panjang atau Jarak: Teknik pengukuran tidak langsung sering digunakan dalam pengukuran panjang atau jarak yang sulit dijangkau secara langsung. Misalnya, pengukuran kedalaman sungai atau jurang laut dapat dilakukan dengan metode sonic depth finder, yang mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk mencapai dasar dan kembali.
  3. Pengukuran Temperatur: Dalam pengukuran suhu benda yang sangat panas atau sangat dingin, teknik tidak langsung seperti termokopel atau piranti inframerah digunakan. Mereka mengukur perubahan suhu dalam besaran lain, seperti perubahan resistansi listrik atau radiasi inframerah, dan kemudian mengonversinya ke suhu.
  4. Pengukuran Aliran Fluida: Pengukuran aliran fluida, seperti aliran udara atau air, sering dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan metode seperti pengukuran tekanan diferensial atau pengukuran kecepatan aliran menggunakan alat pengukur seperti anemometer.
  5. Pengukuran Kecepatan Kendaraan: Untuk mengukur kecepatan kendaraan, teknik pengukuran tidak langsung melibatkan penggunaan perangkat radar atau lidar (laser) yang memantulkan sinyal dari kendaraan dan kemudian menghitung kecepatannya berdasarkan perubahan frekuensi atau waktu yang diperlukan.
  6. Pengukuran Besaran Elektrik: Pengukuran berbagai besaran elektrik, seperti arus dan tegangan, seringkali melibatkan pengukuran tidak langsung menggunakan perangkat seperti transformer atau shunt resistor untuk mengubah besaran listrik ke besaran yang dapat diukur dengan mudah.
  7. Pengukuran Kadar Air dalam Material: Untuk mengukur kadar air dalam material seperti kayu atau tanah, teknik pengukuran tidak langsung menggunakan perangkat seperti higrometer atau moisture meter yang mengukur perubahan sifat material terkait dengan kadar air.
  8. Pengukuran Tekanan Darah Non-Invasif: Teknik pengukuran tidak langsung digunakan dalam pengukuran tekanan darah non-invasif dengan menggunakan alat sphygmomanometer atau tekanan udara untuk mengkompresi arteri dan mendeteksi tekanan darah melalui osilasi tekanan.

Teknik pengukuran tidak langsung sangat bervariasi tergantung pada besaran yang diukur dan disiplin ilmu yang terlibat. Penggunaan teknik yang tepat sangat tergantung pada kebutuhan spesifik pengukuran dan tingkat akurasi yang diperlukan.

Manfaat Pengukuran Tidak Langsung

Pelajari manfaat besar yang dapat Anda dapatkan dengan menggunakan pengukuran tidak langsung. Pengukuran tidak langsung memiliki berbagai manfaat dan aplikasi penting dalam berbagai disiplin ilmu dan industri. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pengukuran tidak langsung:

  1. Kemampuan Mengukur Hal yang Sulit Diakses atau Berbahaya: Pengukuran tidak langsung memungkinkan pengukuran parameter atau besaran yang sulit diakses atau berbahaya untuk diukur secara langsung. Contohnya termasuk pengukuran jarak bintang di astronomi atau pengukuran suhu ekstrem di industri.
  2. Presisi dan Akurasi: Dalam beberapa situasi, pengukuran tidak langsung dapat memberikan hasil yang lebih presisi dan akurat dibandingkan dengan pengukuran langsung. Hal ini terjadi ketika metode pengukuran langsung memiliki ketidakpastian yang tinggi atau alat yang kurang presisi.
  3. Ekonomis dan Efisien: Pengukuran tidak langsung seringkali lebih ekonomis dan efisien daripada pengukuran langsung. Hal ini terutama karena pengukuran langsung dapat memakan banyak waktu, sumber daya, dan biaya.
  4. Fleksibilitas dalam Mengukur Berbagai Besaran: Metode pengukuran tidak langsung sering dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis besaran dengan hanya mengubah hubungan matematis atau model yang digunakan. Ini meningkatkan fleksibilitas dalam pengukuran.
  5. Mengurangi Gangguan pada Objek yang Diukur: Pengukuran langsung dapat memengaruhi atau merusak objek yang diukur. Pengukuran tidak langsung dapat mengurangi risiko gangguan pada objek tersebut.
  6. Pengukuran Jarak Jauh: Dalam bidang seperti astronomi dan penginderaan jauh, pengukuran tidak langsung memungkinkan kita untuk mengukur jarak dan properti benda-benda yang sangat jauh yang tidak dapat diukur secara langsung.
  7. Mengukur Besaran yang Rumit: Dalam ilmu pengetahuan seperti fisika, kimia, dan ilmu alam lainnya, pengukuran tidak langsung dapat membantu memahami fenomena yang kompleks dengan menggunakan model matematis yang sesuai.
  8. Akses ke Informasi Tambahan: Pengukuran tidak langsung seringkali menghasilkan data tambahan yang berguna untuk pemahaman lebih dalam tentang fenomena yang diamati.
  9. Keamanan dan Kesehatan: Dalam situasi di mana pengukuran langsung dapat membahayakan manusia atau lingkungan, pengukuran tidak langsung memungkinkan pemantauan yang lebih aman.

Penting untuk diingat bahwa pemilihan antara pengukuran langsung dan tidak langsung harus didasarkan pada tujuan pengukuran, kondisi, dan batasan yang ada dalam situasi tertentu. Kedua jenis pengukuran memiliki manfaat dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan yang tepat bergantung pada kebutuhan spesifik.

Contoh Pengukuran Tidak Langsung

Lihat contoh kasus nyata tentang pengukuran tidak langsung dalam praktiknya. Berikut ini adalah beberapa contoh studi kasus pengukuran tidak langsung:

  1. Mengukur tinggi gunung dengan menggunakan trigonometri. Anda dapat mengukur sudut elevasi dari puncak gunung ke titik pengamatan dan jarak horizontal dari titik pengamatan ke kaki gunung. Kemudian, Anda dapat mencari tinggi gunung dengan menggunakan rumus trigonometri, yaitu h = d tan θ, di mana h adalah tinggi gunung, d adalah jarak horizontal, dan θ adalah sudut elevasi.
  2. Mengukur massa benda dengan menggunakan hukum Newton. Anda dapat mengukur gaya gravitasi yang bekerja pada benda dengan menggunakan neraca pegas dan mengukur panjang pegas yang meregang. Kemudian, Anda dapat mencari massa benda dengan menggunakan hukum Newton, yaitu F = mg, di mana F adalah gaya gravitasi, m adalah massa benda, dan g adalah percepatan gravitasi.
  3. Mengukur kecepatan suara dengan menggunakan gelombang stasioner. Anda dapat menghasilkan gelombang stasioner pada sebuah tabung yang berisi udara dengan menggunakan sumber bunyi seperti tuning fork. Kemudian, Anda dapat mengukur panjang gelombang dan frekuensi gelombang stasioner dengan menggunakan mistar dan stopwatch. Selanjutnya, Anda dapat mencari kecepatan suara dengan menggunakan rumus v = fλ, di mana v adalah kecepatan suara, f adalah frekuensi gelombang, dan λ adalah panjang gelombang.

Perbedaan Antara Pengukuran Tidak Langsung dan Langsung

Pahami perbedaan mendasar antara kedua metode pengukuran ini. Perbedaan antara pengukuran tidak langsung dan langsung adalah sebagai berikut:
  1. Pengukuran tidak langsung adalah metode pengukuran yang dilakukan dengan cara mengukur objek tidak secara langsung, tetapi dengan menggunakan besaran lain yang berhubungan dengan objek tersebut. Contohnya adalah mengukur jarak dengan menggunakan peta, mengukur kecepatan suara dengan menggunakan gelombang stasioner, atau mengukur kecepatan permukaan Bumi dengan menggunakan periode rotasi Bumi.
  2. Pengukuran langsung adalah metode pengukuran yang dilakukan dengan cara mengukur objek secara langsung. Contohnya adalah mengukur panjang dengan menggunakan penggaris, mengukur massa dengan menggunakan timbangan, atau mengukur suhu dengan menggunakan termometer.
  3. Kelebihan pengukuran tidak langsung adalah lebih cepat, dapat digunakan untuk objek yang sulit diukur secara langsung, harga peralatan lebih terjangkau, dan tidak ada risiko kesalahan manusia. Kekurangan pengukuran tidak langsung adalah hasil yang kurang akurat, tergantung pada peralatan elektronik, dapat terpengaruh oleh faktor luar, dan rentan terhadap kesalahan dalam interpretasi data.
  4. Kelebihan pengukuran langsung adalah akurasi yang lebih tinggi, hasil yang lebih akurat, tidak tergantung pada peralatan elektronik, dan lebih mudah dilakukan. Kekurangan pengukuran langsung adalah harga peralatan yang lebih mahal, tidak semua objek dapat diukur secara langsung, terdapat risiko kesalahan manusia, dan waktu yang lebih lama dalam melakukan pengukuran.

Pengukuran Tidak Langsung dalam Industri

Temukan bagaimana pengukuran tidak langsung digunakan dalam berbagai industri. Pengukuran tidak langsung sering digunakan dalam industri untuk mengukur besaran yang sulit atau tidak mungkin diukur secara langsung, seperti kecepatan, tekanan, arus listrik, dan lainnya. Pengukuran tidak langsung membutuhkan beberapa alat ukur dan rumus matematika untuk mendapatkan hasil pengukuran yang diinginkan. Beberapa contoh pengukuran tidak langsung dalam industri adalah sebagai berikut:
  1. Mengukur kecepatan rotasi mesin dengan menggunakan tachometer. Tachometer adalah alat yang dapat mengukur frekuensi putaran suatu benda berdasarkan perubahan medan magnet atau cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut. Dengan mengetahui frekuensi putaran dan jari-jari benda, maka kecepatan rotasi dapat dihitung dengan rumus v = 2πrf, di mana v adalah kecepatan rotasi, r adalah jari-jari benda, dan f adalah frekuensi putaran.
  2. Mengukur tekanan udara dalam tabung gas dengan menggunakan manometer. Manometer adalah alat yang dapat mengukur tekanan suatu zat cair atau gas berdasarkan ketinggian zat cair yang terdorong oleh tekanan tersebut. Dengan mengetahui ketinggian zat cair dan massa jenisnya, maka tekanan udara dapat dihitung dengan rumus p = ρgh, di mana p adalah tekanan udara, ρ adalah massa jenis zat cair, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah ketinggian zat cair.
  3. Mengukur arus listrik dalam rangkaian dengan menggunakan amperemeter. Amperemeter adalah alat yang dapat mengukur arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian berdasarkan hambatan listrik yang ditimbulkan oleh alat tersebut. Dengan mengetahui hambatan listrik dan tegangan listrik pada rangkaian, maka arus listrik dapat dihitung dengan rumus I = V/R, di mana I adalah arus listrik, V adalah tegangan listrik, dan R adalah hambatan listrik.

Pentingnya Keamanan dalam Pengukuran Tidak Langsung

Temukan mengapa keamanan adalah faktor penting dalam pengukuran tidak langsung. Keamanan dalam pengukuran tidak langsung harus ditingkatkan agar hasil pengukuran dapat lebih valid dan reliabel. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan dalam pengukuran tidak langsung adalah sebagai berikut:
  1. Memilih alat ukur yang sesuai dengan besaran yang akan diukur dan memiliki resolusi dan stabilitas yang baik. Resolusi adalah kemampuan alat ukur untuk menunjukkan perubahan terkecil pada besaran yang diukur. Stabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang konsisten pada kondisi yang sama.
  2. Melakukan kalibrasi alat ukur secara berkala. Kalibrasi adalah proses untuk membandingkan hasil pengukuran alat ukur dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Kalibrasi bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan sistematik pada alat ukur. Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang selalu terjadi pada arah dan besaran yang sama.
  3. Mengontrol faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, medan magnet, dan lainnya. Faktor-faktor luar ini dapat menyebabkan perubahan pada sifat fisik alat ukur atau objek yang diukur, sehingga mengganggu akurasi pengukuran.
  4. Melakukan analisis data dengan hati-hati dan menggunakan metode statistik yang tepat. Analisis data bertujuan untuk mengolah data hasil pengukuran menjadi informasi yang bermakna. Metode statistik dapat membantu untuk menghitung nilai rata-rata, simpangan baku, ketidakpastian, dan lainnya.

Inovasi Terbaru dalam Dunia Pengukuran Tidak Langsung

Lihat inovasi terbaru yang sedang berkembang dalam pengukuran tidak langsung. Inovasi terbaru dalam dunia pengukuran tidak langsung adalah pengembangan teknologi yang memungkinkan pengukuran besaran fisik tanpa kontak langsung dengan objek yang diukur. Teknologi ini dapat meningkatkan akurasi, efisiensi, dan keamanan dalam proses pengukuran. Beberapa contoh teknologi pengukuran tidak langsung yang sedang dikembangkan atau diterapkan adalah sebagai berikut:
  1. Augmented reality (AR): Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melihat informasi tambahan yang ditambahkan ke dunia nyata melalui perangkat seperti kacamata pintar atau smartphone. AR dapat digunakan untuk mengukur dimensi, jarak, sudut, dan parameter lainnya dari objek yang diinginkan dengan cara menampilkan gambar virtual yang sesuai dengan objek nyata. AR juga dapat digunakan untuk simulasi, pelatihan, dan visualisasi produk dalam dunia virtual sebelum diproduksi.
  2. Sensor nirkabel: Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mengukur besaran fisik seperti suhu, tekanan, kelembaban, getaran, dan lainnya dengan menggunakan sensor yang dapat berkomunikasi secara nirkabel dengan perangkat lain seperti komputer atau smartphone. Sensor nirkabel dapat digunakan untuk mengukur kondisi lingkungan, kinerja mesin, kualitas produk, dan lainnya tanpa harus terhubung dengan kabel atau baterai.
  3. Penginderaan jauh: Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mengukur besaran fisik dari jarak jauh dengan menggunakan alat seperti satelit, pesawat terbang, drone, atau kamera. Penginderaan jauh dapat digunakan untuk mengukur luas wilayah, elevasi, vegetasi, curah hujan, polusi udara, dan lainnya dengan cara menganalisis gambar atau data yang diperoleh dari alat tersebut.

Etika dan Prinsip dalam Pengukuran Tidak Langsung

Pelajari etika dan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam pengukuran tidak langsung. etika dan prinsip dalam pengukuran tidak langsung harus ditaati oleh setiap peneliti atau praktisi yang melakukan pengukuran tidak langsung. Etika dan prinsip dalam pengukuran tidak langsung adalah sebagai berikut:
  1. Menghormati hak dan kesejahteraan subjek penelitian atau objek yang diukur. Subjek penelitian atau objek yang diukur harus diberi informasi yang jelas dan lengkap tentang tujuan, prosedur, manfaat, risiko, dan hak-hak mereka dalam pengukuran tidak langsung. Subjek penelitian atau objek yang diukur juga harus memberikan persetujuan secara sukarela dan dapat menarik diri kapan saja tanpa ada paksaan atau ancaman.
  2. Menjaga kerahasiaan dan privasi subjek penelitian atau objek yang diukur. Data hasil pengukuran tidak langsung harus disimpan dengan aman dan hanya dapat diakses oleh orang-orang yang berwenang. Data hasil pengukuran tidak langsung juga tidak boleh disalahgunakan atau disebarkan tanpa izin dari subjek penelitian atau objek yang diukur.
  3. Menjaga integritas dan kejujuran dalam melakukan pengukuran tidak langsung. Peneliti atau praktisi harus menggunakan alat ukur yang sesuai dengan besaran yang akan diukur dan memiliki resolusi dan stabilitas yang baik. Peneliti atau praktisi juga harus melakukan kalibrasi alat ukur secara berkala dan mengontrol faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Peneliti atau praktisi juga harus melakukan analisis data dengan hati-hati dan menggunakan metode statistik yang tepat.
  4. Menjaga tanggung jawab dan akuntabilitas dalam melakukan pengukuran tidak langsung. Peneliti atau praktisi harus melaporkan hasil pengukuran tidak langsung dengan jujur, transparan, dan lengkap. Peneliti atau praktisi juga harus menyertakan sumber-sumber referensi yang relevan dan mengakui kontribusi dari orang-orang yang terlibat dalam pengukuran tidak langsung. Peneliti atau praktisi juga harus bersedia menerima kritik dan saran dari orang-orang yang kompeten dalam bidangnya.