Widget HTML #1

Pengertian Seni Lukis, Tujuan, Fungsi Dan Alirannya

DuniaPengertian.Com - Apa yang dimaksud dengan seni lukis?, Apa saja aliran seni lukis?, Apa saja unsur-unsur dalam seni lukis? Dan Apa Saja Fungsi Dan Tujuan Seni Lukis. Seni lukis menjadi landasan berkarya dengan pengetahuan seni di masa yang akan datang sesuai dengan perkembangan setiap pelukis di dalam mengembangkan dirinya. Belajar seni lukis bukan saja bagaimana bisa melukis dengan baik dan mampu. Tetapi juga belajar seni lukis mengetahui bagaimana sebuah karya seni menjadi sebuah karya seni.

Pengertian Seni Lukis 

Menurut KBBI Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian seni lukis menurut KBBI merupakan sebuah karya berupa gambar yang diciptakan pada media pensil, pulpen, kuas, dan sebagainya, serta membutuhkan keahlian yang luar biasa. 

Definisi Seni Lukis Secara Umum 

Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa berbentuk 2 dimensi yang diwujudkan dalam bidang seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini disebut dengan lukisan. Sedangkan orang yang membuat karya seni lukis disebut sebagai pelukis. Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, bidang dan bentuk. Seni lukis menjadi bentuk ekspresi manusia yang dituangkan dalam kanvas atau bidang 2 dimensi lainnya. 

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1991), definisi seni lukis adalah berasal kata latin “ars” yang artinya keahlian mengekspresikan ide-ide dalam pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaan benda, suasana yang mampu menimbulkan rasa indah. 

Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli 

Menurut Aristoteles seni lukis merupakan sesuatu yang selain baik, juga menyenangkan. 

Menurut Sukaryono (1998) Pengertian seni lukis adalah sebuah ungkapan isi hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan. 

Menurut Myers (1962) Definisi seni lukis merupakan sebuah nilai-nilai intelektual, emosional, simbolis, religius dan nilai-nilai subyektif yang lain. 

Menurut Leo Tolstoy (2000) Pengertian seni lukis adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis. 

Menurut Harry Sulastianto Definisi seni lukis adalah cabang seni rupa murni yang berwujud dua dimensi, biasanya dilakukan di atas kanvas dengan menggunakan cat minyak atau cat akrilik. 

Menurut Herbert Read Pengertian seni lukis adalah kegiatan rohani yang merefleksikan pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan atau jiwa. 

Menurut Jim Supangat Pengertian seni lukis didefinisikan sebagai suatu upaya menegaskan kembali pengalaman masa lalu pada konteks sekarang. 

Menurut M. Adler Arti seni lukis dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat memberikan perasaan kesenangan. 

Menurut Noryan Bahari Seni lukis merupakan suatu bahasa ungkapan pengalaman artistik dan ideologi seseorang. 

Menurut Suyanto (2014) Pengertian seni lukis merupakan karya seni rupa yang dituangkan dalam bentuk lukisan hasil dari ekspresi jiwa seorang seniman. 

Menurut Soedarso SP (2002) Arti seni lukis merupakan sebuah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya. Soedarso juga berpendapat bahwa lukis merupakan cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam karya dua dimensional ialah garis dan warna. 

Menurut Soni Ade & Imam R. Definisi lukis adalah kekuatan peradaban manusia, kekuatan budaya, karena dalam melakukan lukis kita dilatih untuk jeli, cermat dan teliti dalam mengamati berbagai fenomena alam dan kehidupannya. 

Menurut Sudarmaji (1973) Pengertian seni lukis adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan media grafis, warna, tekstur, volume dan ruang. 

Menurut Slamet Riyanto Pengertian seni lukis merupakan salah satu bagian dan ilmu desain grafis. 

Menurut Bastomi (1992) Pengertian seni lukis adalah hasil kreativitas penciptanya yang terwujud dalam bentuk kreasi dari hasil pengolahan yang kreatif dan salah satu sifat seni yang menonjol ialah kebaharuannya. 

Menurut Suwarso Wisetrotomo, M Dwi Marianto & Endah Nawang Pengertian seni lukis bisa diartikan sebagai sebuah pengabdian dalam gambar, perjalanan pengalaman hidup. 

Menurut Thomas Munro (2002) arti seni lukis adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efekefek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. 

Menurut Cleaver (1966) Pengertian seni lukis adalah suatu obyek yang mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan dan membangkitkan pengalaman dalam suatu disiplin. 

Menurut Galeria Fasya Art Studio Pengertian lukis merupakan cabang atau bagian dari seni rupa dimana wujud dari lukis itu sendiri merupakan karya dua dimensi (dwi matra). Meski memiliki dasar pengertian yang sama dengan seni rupa, namun lukis memiliki arti yang lebih karena lukis merupakan sebuah pengembangan yang lebih utuh dari sekedar menggambar.

Apa saja aliran seni lukis?

1. Romantisisme

Aliran romantisisme merupakan sebuah aliran yang menggambarkan suatu kenyataan yang ada melalui berbagai cara yang terkesan dramatis dan mempunyai suasana seperti di dalam mimpi. Misalnya saja kapal terombang-ambing karena cuaca badai, sesosok manusia yang berdiri di puncak bukit ketika senja datang, dan lain sebagainya. Romantisisme mengungkapkan tentang keindahan sebuah tema dari gaya teatrikalnya, tak hanya mengandalkan subjek yang indah-indah saja.

2. Naturalisme

Aliran naturalisme merupakan suatu aliran yang hendak menggambarkan lagi alam yang serupa dan seakurat mungkin dengan referensi yang akan dilukisnya. Naturalisme adalah ajang apresiasi untuk para seniman kepada alam. Umumnya, para seniman akan memilih keadaan waktu tertentu misalnya senja atau golden hour, untuk melukis pemandangan yang sangat istimewa dan luar biasa.

3. Realisme

Realisme merupakan suatu aliran yang ingin menunjukkan suatu peristiwa, model tertentu, atau suasana dengan keadaan sehari-hari, tanpa adanya drama atau dipilih kondisi yang paling indah saja. Aliran tersebut mungkin saja tidak menjiplak dengan sempurna apa yang mereka lihat, peristiwa, atau tema yang realistis, bukan hanya gambar saja.

4. Impresionisme

Impresionisme merupakan sebuah aliran seni lukis yang hanya melukis sebuah impresi sekilas dari suatu subjek yang akan dilukis. Aliran tersebut muncul karena adanya kamera yang sudah bisa mengambil alih fungsi dari seni sebagai salah satu media dokumentasi. Dibandingkan dengan mereplika warna yang serupa dengan cara pandang manusia dalam melihat, impresionisme hendak menggambarkan warna yang murni berdasarkan proses terjadinya pembentukan warna secara alami.

5. Fauvisme

Fauvisme biasanya menggunakan gaya yang serupa dengan impresionisme. Akan tetapi menolak ide dasarnya yaitu peniruan alam. Aliran fauvisme ini adalah membuat warna menjadi unsur seni yang independen. Warna tersebut tidak hanya menjadi warna baju, warna kulit, atau warna langit. Tetapi menjadi salah satu unsur yang independen atau berdiri sendiri tanpa menjadi representasi fisik apa saja.

6. Ekspresionisme

Aliran ekspresionisme merupakan salah satu aliran yang mengedepankan ekspresi individu seniman itu sendiri terhadap apa yang mereka ingat, lihat, dan rasakan. Dapat dikatakan bahwa ekspresionisme merupakan aliran seni lukis yang menonjolkan ungkapan yang ada di dalam jiwa. Ekspresionisme tidak akan membebankan ketelitian dan juga kesulitan melukis di dalam karyanya. Oleh karena itu, aliran tersebut tidak mempunyai tingkat kemiripan yang akurat bahkan sangat melenceng dari referensi alam.

7. Kubisme

Aliran kubisme merupakan suatu aliran yang memuat berbagai sudut pandang dari suatu objek di dalam satu gambar yang sama. Sehingga menghasilkan lukisan yang terdeformasi dan terfragmentasi. Aliran yang satu ini juga menyederhanakan objek sampai menyerupai bentuk geometris. Suatu objek lukis bisa terdiri dari berbagai angle secara bersamaan sampai menghasilkan kejanggalan yang estetis.

8. Dadaisme

Dadaisme merupakan aliran yang tidak bisa membuat sebuah karya indah secara fisik. Tapi bermuatan kritik tajam ataupun pesan sosial dengan cara membuat suatu sindiran tidak langsung, hingga ke ungkapan langsung yang cukup provokatif kepada kaum berwenang yang dinilai membuat keputusan negatif. Aliran dadaisme akan memancarkan keindahan estetis dari sisi yang jarang dimuat dalam keindahan.

9. Surealisme

Surealisme merupakan aliran seni lukis yang menghadirkan gambar objek yang nyata dalam keadaan tidak mungkin terjadi di dalam dunia nyata. Sehingga citranya seperti yang ada di dalam mimpi. Gambar yang nyata namun dalam kondisi yang tidak nyata, seperti halnya: gambar manusia melayang, jam dinding yang meleleh, atau potret wajah dengan mulut dan hidung yang posisinya tertukar. Aliran surealisme biasanya menggunakan pendekatan teori psikologi Freud. Dimana aliran tersebut mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi seorang manusia sebagai salah satu gambaran dari sebuah hasrat manusia.

Apa saja unsur-unsur dalam seni lukis?

Unsur Visual 

• Titik (point), elemen paling dasar pada seni lukis. 

• Garis (line), yakni rangkaian titik yang terjalin memanjang menjadi satu. 

• Bidang (field), merupakan pertemuan antara beberapa garis. 

• Ruang (space), adalah pertemuan dari beberapa bidang yang terbentuk karena volume. 

• Warna (color), berfungsi menambah keindahan dan nilai estetika pada lukisan.

Unsur Non-Visual 

• Imajinasi, yakni wujud gagasan dan khayalan dari dalam diri pelukis. 

• Pandangan hidup, yakni ideologi dan buah pemikiran pelukis terhadap suatu hal. 

• Pengalaman, yakni hal-hal yang telah dilalui oleh pelukis semaa hidupnya. 

• Konsep, yakni sketsa awal atau peta awal dalam menggambarkan lukisan. 

• Sikap estetik, yakni kepekaan pelukis terhadap nilai estetika atau keindahan.

Apa Saja Fungsi Dan Tujuan Seni Lukis?

• Tujuan Religius, yakni sebagai bentuk pengabdian yang ditujukan kepada Tuhan

• Tujuan Simbolis, yakni menjadikan lukisan tersebut menjadi simbol tertentu seperti simbol kekuatan, simbol kepahlawanan, dan sebagainya. 

• Tujuan Estetis, yakni menekankan pada segi keindahan dan nilai estetika dalam membuat sebuah lukisan untuk dijadikan pajangan atau dekorasi. 

• Tujuan Komersial, yakni mengutamakan selera pembeli untuk mendapat keuntungan komersial. 

• Tujuan Ekspresi, yakni untuk menunjukkan ekspresi atau emosi dalam diri pelukis. 

• Tujuan Kritik Sosial, yakni untuk menunjukkan kritik atau ketidakpuasan terhadap pemerintah maupun penguasa setempat.