Widget HTML #1

Pengertian studi Pustaka/Kepustakaan

DuniaPengertian.com - Apa itu studi pustaka dan Fungsi Serta Prosedurnya? Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.”

Apa Yang dimaksud studi pustaka/Kepustakaan..?

Penelitian kepustakaan merupakan suatu jenis penelitian yang digunakan dalam pengumpulan informasi dan data secara mendalam melalui berbagai literatur, buku, catatan, majalah, referensi lainnya, serta hasil penelitian sebelumnya yang relevan, untuk mendapatkan jawaban dan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti

Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.

Studi kepustakaan juga dapat mempelajari berbeagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono, 2006).

Studi kepustkaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 2003). 

Sedangkan menurut Sugiyono (2012) studi kepustakaan merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.

Studi kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan dalam mengeumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah, dsb (Mardalis:1999).

Apa Fungsi, tujuan dan kedudukan Studi Kepustakaan..?

1. Semua penelitian memerlukan studi kepustakaan;

2. Perbedaannya terletak pada fungsi, tujuan dan kedudukan studi pustaka dalam masing-masing penelitian tersebut;

3. Dalam penelitian kepustakaan, penelusuran pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam kajian teoritis;

4. Penelitian kepustakaan dapat sekaligus memanfaatkan sumber kepustakaan untuk sumber data penelitiannya, tanpa melakukan penelitian lapangan

Apa Prosedur Studi Kepustakaan..?

1. Pemilihan topik dapat dilakukan berdasarkan permasalahan dalam fenomena yang ada;

2. Ekplorasi informasi terhadap topik yang dipilih untuk menentukan fokus penelitian;

3. Menentukan fokus penelitian berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan dapat berdasarkan prioritas permasalahan;

4. Sumber data yang dikumpulkan adalah berupa informasi atau data empirik yang bersumber dari

5. buku-buku, jurnal, hasil laporan penelitian dan literatur lain yang mendukung tema penelitian ini;

6. Membaca sumber kepustakaan merupakan sebuah kegiatan perburuan yang menuntut keterlibatan pembaca secara aktif dan kritis agar bisa memperoleh hasil maksimal; Dalam membaca sumber penelitian, pembaca harus menggali secara mendalam bahan bacaan yang memungkinkan akan menemukan ide-ide baru yang terkait dengan judul penelitian;

7. Membuat catatan penelitian boleh dikatakan tahap yang paling penting dan barang kali juga merupakan puncak dalam keseluruhan rangkaian penelitian;

8. Mengolah catatan penelitian, semua sumber yang telah dibaca kemudian diolah atau dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang disusun dalam bentuk laporan penelitian;

9. Penyusunan laporansesuai dengan sistematika penulisan yang berlaku.

Apa Ciri utama Studi Kepustakaan..?

1. Peneliti berhadapan langsung dengan teks atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa kejadian, orang, atau benda lainnya. Kritik teks dapat dilakukan sebagai bentuk kajian;

2. Perpustakaan adalah laborat peneliti kepustakaan dan karena itu teknik membaca teks (buku, artikel, dan dokumen) menjadi bagian yang fundamental dalam penilitian ini;

3. Data pustaka bersifat siap pakai; peneliti tidak kemana- - mana kecuali hanya berhadapan langsung dengan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan;

4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan info statis, artinya tidak akan berubah karena sudah merupakan data “mati” yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape atau film).