Widget HTML #1

Pengertian Bimbingan

Pengertian Bimbingan. Setiap Manusia tentunya membutuhkan bimbingan agar dapat mengerjakan sesuatu dengan baik. Bimbingan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan, arahan, motivasi, nasehat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan masalah, menanggulangi kesulitan sendiri. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Bimbingan.

Definisi Bimbingan

Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu”. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntutan.

Menurut Crow & Crow (dalam Prayitno & Erman Amti, 1999)” Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggungnya sendiri”.

Secara umum Bimbingan dapat diartikan berada dalam bentuk pendidikan, bimbingan mengandung layanan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan, bimbingan tegasnya merupakan bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain sehubungan dengan membuatdan memutuskan pilihan.

Menurut Bimo Walgito (2004:5) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Menurut Suherman Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan dari pembimbing kepada individu dalam menumbuhkan kemampuannya sehingga individu tersebut dapat mencapai hasil yang optimal”.[1]

Menurut Stoops dan Walquist bahwa bimbingan adalah proses yang terus-menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimum dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.[2]

Menurut Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.[3]

Menurut Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, individu tersebut memiliki bkemampuan untuk memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction), dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.” Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.[4]

Menurut Prayitno dan Erman Amti bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Tujuannya adalah orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiridan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Menurut Frank Parson, 1951 bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.

Referensi
[1] Suherman, “Bimbingan Belajar”, dalam Jurnal Universitas Indonesia, hal. 9
[2] Hallen A, Bimbingan dan Konseling..., hal. 4
[3] Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan & Konseling. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2012), hal. 6
[4] Prayitno, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(Jakarta: Rieneka Cipta, 2001), hal 5