Widget HTML #1

Pengertian Merek (Brand) serta Bagian dan Jenisnya

DuniaPengertian.com - Apa itu Brand?. Brand (merek) dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional serta berpengalaman adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek yang akan dipasarkan maupun yang telah dipasarkan. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Merek (Brand) serta bagian dan jenisnya.

Pengertian Merek (Brand) serta Bagian dan Jenisnya

Pengertian Merek (Brand) 

Merek (brand) adalah nama, simbol, atau tanda yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan produk atau jasa dari perusahaan atau penjual tertentu dari produk atau jasa pesaingnya.

Pengertian Merek Menurut Para Ahli

Merek (brand) adalah istilah yang memiliki beragam definisi menurut para ahli dalam berbagai bidang seperti pemasaran, manajemen, dan ilmu sosial. Berikut adalah beberapa pengertian merek menurut para ahli beserta sumbernya:

1. Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009): Menurut Kotler dan Keller, merek adalah "nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari elemen-elemen ini, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual, dan untuk membedakan mereka dari pesaing."

2. American Marketing Association (AMA): AMA mendefinisikan merek sebagai "nama, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari elemen-elemen ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa suatu perusahaan dan membedakannya dari produk atau jasa pesaing."

3. David Aaker (1996): David Aaker, seorang ahli pemasaran terkemuka, mendefinisikan merek sebagai "aset yang dapat dikelola yang merepresentasikan nilai tambah."

4. Kapferer (2008): Kapferer dalam bukunya yang berjudul "The New Strategic Brand Management" mendefinisikan merek sebagai "kesan yang dibentuk dalam pikiran pelanggan yang membantu mereka mengidentifikasi dan memilih produk atau jasa tertentu lebih baik daripada produk atau jasa pesaing."

5. Keller (2003): Kevin Lane Keller, seorang ahli pemasaran terkenal, mendefinisikan merek sebagai "kumpulan asosiasi dan keyakinan yang dikaitkan dengan merek tersebut yang bersifat positif atau negatif."

6. Kapferer (2012): Kapferer juga menyatakan bahwa merek adalah "sebuah tanda yang merujuk pada produk, tetapi lebih dari sekadar tanda. Merek mengandung citra atau makna tertentu yang dapat meningkatkan atau mengurangi nilai produk tersebut."

Pengertian merek ini sangat penting dalam dunia pemasaran dan bisnis karena merek adalah salah satu aset yang paling berharga bagi perusahaan. Merek yang kuat dapat membantu membedakan produk atau jasa perusahaan dari pesaing, membangun loyalitas pelanggan, dan menciptakan nilai tambah yang signifikan.

Bagian dari Merek (Brand)

Merek (brand) terdiri dari beberapa elemen yang membentuk identitas merek tersebut. Beberapa bagian utama dari merek adalah:

1. Nama Merek: Ini adalah kata atau rangkaian kata yang digunakan untuk mengidentifikasi merek. Contoh: Coca-Cola, Nike.

2. Logo: Logo merek adalah gambar atau simbol yang sering kali terkait dengan merek dan dapat menjadi pengenal yang kuat. Contoh: Swoosh Nike, Apple's apple logo.

3. Slogan: Slogan adalah frasa atau kalimat singkat yang digunakan untuk mengekspresikan pesan utama atau nilai merek. Contoh: "Just Do It" (Nike), "The Real Thing" (Coca-Cola).

4. Desain Produk: Desain produk mencakup elemen-elemen visual seperti warna, bentuk, dan penampilan fisik produk yang menjadi bagian dari identitas merek. Contoh: Bentuk botol Coca-Cola, desain sepatu Nike.

5. Pengalaman Pelanggan: Ini mencakup semua interaksi dan pengalaman pelanggan dengan merek, termasuk kualitas produk, layanan pelanggan, dan persepsi merek secara keseluruhan.

6. Asosiasi Merek: Ini adalah citra atau kesan yang terkait dengan merek dalam pikiran pelanggan, termasuk atribut, nilai-nilai merek, dan emosi yang mungkin terkait dengan merek tersebut.

7. Sejarah dan Identitas Merek: Ini mencakup cerita dan sejarah merek, serta nilai-nilai, misi, dan visi yang merek tersebut sampaikan kepada pelanggan.

8. Komunikasi Merek: Ini mencakup semua pesan pemasaran, iklan, dan promosi yang digunakan untuk membangun kesadaran merek dan berkomunikasi dengan pelanggan.

Semua elemen ini bekerja sama untuk membentuk identitas merek yang unik dan membedakan merek tersebut dari pesaing. Keseluruhan identitas merek ini sangat penting dalam upaya membangun merek yang kuat dan memenangkan hati pelanggan.

Jenis Merek (Brand)

Ada beberapa jenis merek (brand) yang dapat dikenali dalam dunia bisnis dan pemasaran. Berikut adalah beberapa jenis merek yang umum:

1. Merek Produk (Product Brand): Merek ini terkait dengan produk tertentu atau kategori produk. Contohnya adalah merek seperti Apple untuk produk-produk elektronik mereka.

2. Merek Jasa (Service Brand): Merek ini terkait dengan layanan atau pengalaman yang diberikan oleh suatu perusahaan. Contoh merek jasa termasuk Hilton untuk hotel dan Starbucks untuk kafe.

3. Merek Korporat (Corporate Brand): Ini adalah merek yang terkait dengan keseluruhan perusahaan dan mencakup semua produk, layanan, dan operasi perusahaan. Contoh merek korporat termasuk Google, Coca-Cola, dan Samsung.

4. Merek Pribadi (Private Label or Store Brand): Merek pribadi dimiliki oleh pengecer atau distributor dan digunakan untuk produk-produk yang diproduksi oleh produsen lain. Contohnya adalah merek pribadi di supermarket atau toko swalayan.

5. Merek Online (Online Brand): Ini adalah merek yang eksis secara online dan biasanya terkait dengan bisnis e-commerce, blog, atau platform digital lainnya. Contohnya adalah Amazon, Facebook, atau YouTube.

6. Merek Layanan Sosial (Social Brand): Merek ini terkait dengan organisasi nirlaba atau sosial yang berfokus pada tujuan sosial atau lingkungan. Contohnya adalah merek seperti Greenpeace atau UNICEF.

7. Merek Global (Global Brand): Merek ini dikenal di seluruh dunia dan memiliki kehadiran internasional yang kuat. Contohnya adalah merek seperti McDonald's, Nike, atau Coca-Cola.

8. Merek Lokal (Local Brand): Merek ini lebih terkait dengan wilayah atau pasar tertentu dan mungkin hanya dikenal dalam area geografis tertentu. Contohnya adalah merek-merek kecil yang hanya ada di daerah tertentu.

9. Merek Barang Konsumen (Consumer Goods Brand): Ini adalah merek yang terkait dengan produk konsumen sehari-hari seperti makanan, minuman, produk perawatan pribadi, dan lainnya.

10. Merek Barang Industri (Industrial Goods Brand): Merek ini terkait dengan produk atau layanan yang digunakan dalam konteks bisnis atau industri, seperti mesin berat atau perangkat lunak bisnis.
Setiap jenis merek memiliki karakteristik dan strategi pemasaran yang khas, tergantung pada pasar dan tujuan perusahaan. Pemilihan jenis merek yang tepat penting untuk mencapai kesuksesan pemasaran yang diinginkan.

FAQ

Q : Apa perbedaan antara merek produk dan merek jasa?

Jawaban: Merek produk terkait dengan produk fisik atau kategori produk, sedangkan merek jasa terkait dengan layanan atau pengalaman yang diberikan oleh suatu perusahaan. Contohnya, Apple adalah merek produk yang terkenal dengan produk elektronik, sementara Hilton adalah merek jasa yang terkenal dalam industri perhotelan.

Q : Bagaimana cara membangun merek yang kuat?

Jawaban: Membangun merek yang kuat melibatkan sejumlah strategi seperti pengembangan identitas merek yang konsisten, pengelolaan citra merek, memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa, dan komunikasi merek yang efektif. Ini juga memerlukan waktu dan konsistensi dalam menjalankan strategi merek.

Q : Mengapa merek begitu penting dalam dunia bisnis?

Jawaban: Merek penting karena dapat membantu membedakan produk atau jasa dari pesaing, membangun loyalitas pelanggan, menciptakan persepsi nilai tambah, dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Merek yang kuat juga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Q : Bagaimana cara menjaga konsistensi merek?

Jawaban: Untuk menjaga konsistensi merek, perusahaan harus memastikan bahwa semua elemen merek seperti logo, slogan, dan komunikasi visual dijaga sesuai dengan pedoman merek yang telah ditetapkan. Pelatihan karyawan dan pengawasan ketat terhadap penggunaan merek juga penting.

Q : Apa yang harus dilakukan jika merek perlu diperbarui atau direvitalisasi?

Jawaban: Jika merek perlu diperbarui atau direvitalisasi, perusahaan perlu melakukan penelitian pasar, mengidentifikasi masalah atau perubahan tren, dan kemudian merancang strategi perubahan merek yang sesuai. Ini mungkin melibatkan perubahan logo, slogan, atau bahkan rebranding keseluruhan.