Widget HTML #1

Pengertian Agribisnis Serta Ruang Lingkupnya

DuniaPengertian.Com - Apa yang dimaksud dengan Agribisnis Serta Ruang Lingkupnya. Istilah Agribusiness untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat Amerika Serikat pada tahun 1955, ketika John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam makalahnya yang disampaikan pada Boston Conference on Distribution. Kemudian John H. Davis dan Ray Goldberg kembali memasyarakatkan agribisnis melalui buku mereka yang berjudul A Conception of Agribusiness yang terbit pada tahun 1957 di Harvard University. Ketika itu kedua penulis bekerja sebagai guru besar di universitas tersebut. Tahun 1957 itulah dianggap oleh para pakar sebagai tahun kelahiran konsep agribisnis.

Definisi Agribisnis

Agribisnis berasal dari kata Agribusiness. Agri diambil dari istilah Agriculture artinya pertanian dan Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit.

Pengertian agribisnis menurut Semaoen (1996) yang dikutip Siagian (1997), agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang berkaitan dengan sektor agribisnis, mencakup perusahaan-perusahaan pemasok input produksi (up stream side industries), penghasil (agricultural producing industries), pengolahan produk agribisnis (downstream side industries), dan jasa pengangkutan dan jasa keuangan (agri-supporting industries).

Pengertian agribisnis menurut Wikipedia Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.

Pengertian agribisnis menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih (1998): Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditas pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Adapun yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.

Soehardjo (1997) yang dikutip oleh Said dan Intan (2004) menjelaskan bahwa agribisnis adalah satu kesatuan sistem agribisnis yang terdiri atas beberapa subsistem, seperti subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi (SS1), subsistem budidaya/produksi primer (SS2), subsistem pengolahan (SS3), subsistem pemasaran (SS4), dan lembaga penunjang agribisnis.

Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004) Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri ataupun juga pengusaha pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis, dengan perkataan lain,adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keutungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.

Ruang Lingkup Agribisnis

Ruang lingkup sistem agribisnis dijelaskan pula oleh Davis dan Golberg, Sonka dan Hudson, Farrell dan Funk adalah agribusiness included all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operation on the farm; the storage, processing and distribution of farm commodities made from them, trading (wholesaler, retailers), consumer to it, all non farm fi rms and institution serving them. Hal tersebut menjelaskan bahwa agribisnis adalah suatu sistem. Saragih (1989) menjelaskan tentang sistem agribisnis yang terdiri dari beberapa subsistem dengan melihat pendapat di atas.

1. Subsistem agribisnis hulu (downstream agribusiness) Subsistem ini dapat disebut pula sebagai subsistem faktor input yaitu subsistem pengadaan sarana produksi pertanian. Hal yang berhubungan dengan kegiatan ini adalah memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya pertanian Subsistem agribisnis usahatani (on-farm agribusiness) Subsistem usahatani atau budidaya disebut juga subsistem produksi pertanian. Kegiatan yang melakukan budidaya pertanian dalam arti luas dan kegiatan ini menghasilkan berbagai macam komoditas primer atau bahan mentah Subsistem agribisnis hilir(upstream agribusiness).

2. Subsistem agribisnis hilir ini terdiri atas dua kegiatan yaitu pengolahan komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah memproduksi produk olahan setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen atau kegiatan ini sering disebut juga agroindustri. Kegiatan pemasaran dapat berlangsung mulai dari pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran kepada konsumen.

3. Subsistem jasa pelayanan pendukung agribisnis (supporting institution) Subsistem ini merupakan kelembagaan penunjang kegiatan agribisnis yaitu semua jenis kegiatan yang dapat mendukung dan melayani dalam mengembangkan kegiatan ketiga subsistem agribisnis yang lainnya. Lembaga –lembaga yang terlibat misalnya lembaga keuangan (perbankan, modal ventura, asuransi), lembaga penyuluhan dan konsultan (layanan informasi dan pembinaan teknik produksi, budidaya, dan manajemen), lembaga penelitian (balai-balai penelitian, perguruan tinggi).
Referensi
Manajemen Agribisnis Pendekatan Manajemen Dalam Agribisnis DR. SRI AYU ANDAYANI, S.P., M.P.