Widget HTML #1

Pengertian Karbon Dioksida

Pengertian Karbon Dioksida. Gas CO2 terdapat di atmosfer dalam jumlah kecil yaitu sekitar 370 ppmv. Dalam jumlah yang tidak besar ini, gas CO2 memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan di bumi. Gas CO2 merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Karbon dioksida.

Pengertian Karbon Dioksida


Definisi Karbon Dioksida

Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (misalnya Coca Cola). Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat membahayakan kehidupan hewan.

Karbondioksida (CO2) adalah salah satu gas rumah kaca yang penting karena mampu menahan energi panas matahari yang memancarkan sinarnya ke bumi sehingga permukaanya selalu dalam kondisi hangat.

Karbondioksida (CO2) merupakan gas yang dihasilkan oleh semua hewan, fungsi dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbondioksida (CO2) merupakan komponen penting dalam siklus karbon (C). Karbondioksida (CO2) juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbondioksida (CO2) anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geothermal lainnya seperti pada mata air panas (Nilsson 1992).

Karbondioksida (CO2) merupakan hasil akhir dari organisme yang mendapatkan energi dari penguraian gula, lemak dan asam amino dengan oksigen sebagai bagian dari metabolism dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Hal ini meliputi semua tumbuhan, hewan, kebanyakan jamur dan beberapa bakteri. Pada hewan tingkat tinggi, karbondioksida (CO2) mengalir di daerah dari jaringan tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Pada tumbuh - tumbuhan, karbondioksida (CO2) diserap dari atmosfer sewaktu fotosintesis (Anonimus-2008).

Karbondioksida merupakan salah satu nutrien yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan maupun mikroalga. Keberadaan karbon dioksida di perairan bisa dalam bentuk gas karbondioksida bebas (CO2), ion bikarbonat (HCO3−) dan asam karbonat (H2CO3). Karbondioksida bebas menggambarkan keberadaan gas CO2 di perairan yang membentuk kesetimbangan dengan CO2 di atmosfer. Nilai CO2 yang terukur biasanya berupa CO2 bebas. Proses fotosintesis di perairan memanfaatkan karbondioksida bebas sebagai sumber karbon, akan tetapi dapat juga memanfaatkan ion bikarbonat (Effendi 2000).
.