Widget HTML #1

Pengertian Sistem Transportasi Berkelanjutan

Pengertian Sistem Transportasi Berkelanjutan. Sistem transportasi sangat diperlukan dalam pembangunan karena transportasi merupakan mekanisme kunci untuk meningkatkan, membangun, dan membentuk perekonomian suatu bangsa. Transportasi tidak hanya sebagai sarana sosial yang menghubungkan manusia di satu tempat dengan manusia di tempat lain, tetapi juga merupakan sarana ekonomi dan politik bagi suatu bangsa untuk membuka wilayahnya dari keterisoliran dan keterbelakangan sehingga proses pembangunan juga terjadi di wilayah tersebut. Untuk itu sangat diperlukan suatu sistem transportasi yang baik, yang dapat menghubungkan antarwilayah dan menjadi prasarana pergerakan manusia dan proses pembangunan.

Pengertian Sistem Transportasi Berkelanjutan.
Pengertian Sistem Transportasi Berkelanjutan.

Berdasarkan definisi sustainable transportation dari The Centre of Sustainable Transportation Canada (2002). Sistem transportasi yang berkelanjutan adalah sistem transportasi yang:
  1. Menjadi akses utama yang dibutuhkan oleh individu dan masyarakat agar keamanannya lebih terjaga, manusiawi, tidak mencemari lingkungan, dan memberikan keadilan baik di dalam maupun antargenerasi;
  2. Dapat dioperasikan secara efisien; memberikan pilihan moda transportasi dan mendukung pergerakan aspek ekonomi;
  3. Membatasi emisi, pemborosan dalam kemampuan bumi menyerapnya, meminimalkan penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, membatasi penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui agar kualitasnya tetap terjaga, menggunakan dan memperbarui bagian-bagiannya, dan meminimalkan penggunaan lahan dan produksi yang menimbulkan kegaduhan.


Berdasarkan Definisi dari Brundtland Commission dalam CAI-Asia (2005). Sustainable transportation didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan transportasi bersama dengan infrastruktur yang tidak meninggalkan masalah atau biaya-biaya untuk generasi mendatang guna menyelesaikannya dan menanggungnya. Definisi ketiga berasal dari The World Bank (1996). Secara konseptual sustainable transportation didefinisikan sebagai transportasi yang melayani tujuan utama sebagai penggerak ekonomi wilayah perkotaan dan perkembangan sosial. 

Meskipun berbagai definisi tersebut memberikan pandangan yang berbeda-beda tentang sustainable transportation, namun definisi-definisi tersebut memiliki kesamaan bahwa sistem transportasi yang berkelanjutan merupakan:
  1. Kegiatan transportasi yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pemakai atau masyarakat; 
  2. Semua kegiatan transportasi harus dilakukan secara efisien dan efektif baik untuk pemakai kendaraannya ataupun bahan bakar yang digunakan. Selama ini kendaraan pribadi rata-rata setiap hari hanya berisi satu orang. Jika setiap satu orang dari kendaraan pribadi dialihkan ke kendaraan umum, maka dapat dibayangkan berapa banyak bahan bakar yang dihemat dan berapa banyak kemacetan dan emisi kendaraan yang berkurang. 
  3. Ada keseimbangan tiga pilar transportasi yaitu ekologi, ekonomi, dan sosial;. 
  4. Transportasi yang bukan hanya bisa dinikmati masa sekarang tetapi juga masa yang akan datang;
  5. Sistem transportasi yang menggunakan sarana transportasi yang ramah lingkungan.
Transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang berbasis pada penggunaan angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada penggunaan kendaraan pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan merupakan tatanan baru sistem transportasi di era globalisasi saat ini. Persoalan transportasi menjadi persoalan yang memerlukan perhatian dan kajian dari berbagai perespektif ilmu (Schipper, 2002:11 -25). Pada awal penyelenggara pemerintahan mau menerapkan sistem transportasi berkelanjutan ( sustainable transportation).

Sistem transportasi yang berkelanjutan Dapat Juga Diakatakan sebagai suatu system transportasi yang dapat mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin.

Komponen Sistem Transportasi Berkelanjutan
  1. Aksesibilitas diupayakan dengan perenca naaan jaringan transportasi dan keragaman alat angkutan dengan tingkat integrasi yang tinggi antara satu sama lain. 
  2. Kesetaraan diupayakan melalui penyelenggaraan transportasi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, menjunjung tinggi persaingan bisnis yang sehat, dan pembagian penggunaan ruang dan pemanfaatan infrastruktur secara adil serta transparansi dalam setiap pengambilan kebijakan.
  3. Pengurangan dampak negatif diupayakan melalui penggunaan energi ramah lingkungan, alat angkut yang paling sedikit menimbulkan polusi dan perencanaan yang memprioritaskan keselamatan. 

Memperhatikan kondisi makro yang ada terutama pengaruh iklim globalisasi menempatkan persoalan transportasi menjadi layanan kebutuhan atau aksesibilitas yang harus disediakan oleh Negara. Aksesibilitas transportasi menjadi penting seiring dengan meningkatnya peradaban umat manusia.

Referensi ;
Saatnya Beralih ke Sistem Transportasi Berkelanjutan Sri Nurhayati Qodriyatun